Rabu, 24 Oktober 2012

Tata Cara Melamar (Adat Jawa / Nasional)

Sekarang jaman semakin canggih, segala informasi hampir semua bisa diakses lewat dunia maya. Beberapa tahun yang lalu, ya 10 atau 15 tahun yang lalu, saya sebagai orang desa hanya bisa mendengar cerita bahwa ada yang namanya internet, tanpa bisa menikmati, tapi sekarang, hampir disemua pelosok sudah terkoneksi dengan internet, bahkan anak-anak SD yang belum lancar membacapun sudah pandai bermain jejaring sosial seperti facebook ataupun twitter. 

Jaman memang selalu berubah, tapi jika ditilik ke belakang, ada yang sulit untuk dirubah. ini sudah menjadi tradisi yang turun temurun. Walaupun sekarang sudah banyak mengalami penyesuaian dengan perkembangan jaman, tapi tetap saja rangkaian itu tidak akan bisa untuk dihilangkan. 

Mungkin ketika masih belum berpikir tentang keluarga, kita belum begitu ingin mengetahui, atau bahkan acuh terhadap rangkaian yang amat sakral ini (hehehe, agak serius dikit boleh kan,..=) ). Iya bener, prosesi lamaran. Aku sendiri sempat bingung sebenarnya bagaimana sich prosesi lamaran yang lazim dilakukan ketika seorang jejaka ingin menyunting gadis, nah uraian berikut ini saya tulis, mungkin saja bisa berguna bagi semua yang sedang bingung terkait prosesinya seperti apa dan apa saja yang harus dipersiapkan, seperti aku yang sedang mempersiapkan semua nya, walaupun gak tau kapan waktunya, tidak ada salahnya kita prepare dari jauh-jauh hari. Langsung saja ya,..penjelasan untuk prosesi lamaran, tapi khususnya yang berasal dari suku jawa, atau yang lebih enak disebut 'yang nasional' saja,..lets check it!!

Sebelum Melamar

Sebisa mungkin sudah ada pembicaraan terlebih dahulu antara pasangan yang berkepentingan... misalnya antara Mas Joko dengan Mbak Siti, supaya jelas segala komitmen akan kebutuhan dan kemampuannya dalam menyelenggarakan pernikahan... hal ini sangat diperlukan, supaya nanti kalau sudah berhadapan sama pihak lain dan ada masalah, Mas Joko sama Mbak Siti sudah satu komitmen dulu... jadi bisa saling menguatkan... bahas saja berdua dulu, tentang gimana rencana untuk acara pernikahannya, budgetnya berapa, terus rencana2 paska nikah, seperti mau tinggal dimana, langsung beli rumah atau ngontrak dulu, dsb...


Yang kedua, sebisa mungkin sudah ada omongan terlebih dahulu antara pasangan yang berkepentingan terhadap keluarganya masing-masing... jadi misalnya Mas Joko sama keluarganya udah ngomongin ini-itunya... Mbak Siti juga begitu sama keluarganya... hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya perselisihan pendapat atau kesalahpahaman antara keluarga ketika sudah bertemu nantinya di acara lamaran... secara gitu loh, pas waktu lamaran kan biasanya dibahas hal-hal sensitif, semisal tentang permintaan syarat mahar/mas kawin, tanggal pernikahan, mau seberapa besar pestanya, dsb... kalau sudah ada bocoran mengenai keinginan dari masing-masing pihak keluarga, kemungkinan urusan lamarannya akan jauh lebih lancar...

Saat Lamaran

Sebisa mungkin, pihak keluarga laki-laki membawa juru bicara (biasanya orang yang dituakan) ... berdasar pengalaman, orang yang dituakan ini biasanya bukan orang tua dari pihak mempelai pria lho,.. (bukan semata-mata bokapnya si cowo)... tapi mungkin masih keluarga mempelai pria, (tapi biasanya dan kalau bisa) lebih tua dari bokapnya calon mempelai pria... hal ini untuk menjaga agar pembicaraan keluarga nantinya bisa lebih objektif, karena bukan ortunya langsung yang ngomong... karena kalo ortu sendiri kan terkadang over-protected sama anaknya masing-masing... sebisa mungkin juga cari orang yang sudah pernah menikahkan anak cewenya untuk jadi juru bicara... tujuannya, supaya saat nanti keluarga cowo berunding, juru bicaranya bisa berbicara sebagai orang yang lebih bijak... karena pertama dia lebih tua dari pihak-pihak yang diwakilinya, dan kedua karena dia bisa memahami perasaan orang tua mempelai cewe juga, karena dia udah pernah nikahin anak cewenya... lebih bagus lagi kalau jubirnya ini juga memiliki wawasan agama yang baik, terserah bagaimanapun latar-belakang agama keluarga masing-masing... karena pernikahan kan urusan religius juga pada akhirnya...

sama bagi wanita... saat menerima lamaran sebisa mungkin diwakili oleh juru bicara keluarga yang kalo bisa posisinya lebih dituakan dari ortunya cewe, udah pernah pengalaman nikahin anak cowonya, dan sebisa mungkin lebih paham dalam masalah agama...



selebihnya, standard urusan syarat lamaran... seperti "oleh-oleh" apaan aja yang kudu dibawa... tapi yang sering dipake yaitu minimalnya ada kue-kue (jajan pasar), buah-buahan, bolu (dari tart, brownies kukus, sampai lapis legit juga boleh), sama cincin tanda jadi atau yang lebih dikenal dengan istilah "peningset"  (boleh satu atau sepasang klo ada budgetnya, klo nggak ada... sebiji juga gak masalah karena inti dari prosesi lamaran dalam adat jawa adalah mengikat pihak wanita supaya tidak didekati oleh keluarga laki-laki lain)...
 setelah itu selesai, tiba saatnya melaksanakan rangkaian menuju pernikahan yang selanjutnya,..
begitulah kurang lebih tatacara lamaran menurut informasi yang aku tahu, dan tiu semua berasal dari adat jawa yang sudah banyak disesuaikan. kalau ada yang kurang atau salah monggo dikoreksi saja,.. ini akan sangat membantu orang-orang yang sedang butuh info tentang lamaran, seperti saya ini,..hahahahaha,... =)

semoga membantu,

salam hangat dari saya mas Soib Pujiyanto

Tiada ulasan:

Catat Ulasan